Tim 16 Kembali Demo BPLS dan Minarak Lapindo


“Ada sekitar 2000 sepeda motor dengan satu truk komando, satu motor dua orang,” tutur Ruli Syarif Hidayat (49 tahun), salah seorang warga TIM 16. Warga menuntut Minarak Lapindo Jaya melaksanakan janji yang diucapkan di depan presiden bulan Desember lalu.

Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono memarahi Nirwan Bakrie, bos Minarak Lapindo Jaya dan Adik Abu Rizal Bakrie, di depan menteri-menteri terkait dan pengurus BPLS terkait tidak kelar-kelarnya persoalan korban Lapindo.

Setelah pertemuan ini Nirwan Bakrie berkomitmen untuk segera membayar 80 % sisa uang aset korban Lapindo. Caranya dengan dicicil 30 juta perbulan plus 2,5 juta untuk memperpanjang kontrak. Kesepakatan ini sebenarnya tidak sesuai dengan mekanisme seperti di peraturan presiden yang mengatur perlunasan 20-80 dengan jangka waktu sebelum masa kontrak dua tahun habis.

Namun setelah hampir tiga tahun tak ada kejelasan perlunasan 80 % warga menerima pola cicil-mencicil ini. Warga ingin supaya perlunasan segera kelar. Meski warga sudah memberi toleransi dengan menerima pola cicilan ini namun MLJ kembali mangkir dari omongannya sendiri.

“Kurang dari 2 % dari TIM 16 yang dicicil sesuai dengan janji (3 Desember),” tutur Rulli. Sisanya ada yang dicicil 15 juta dan ada pula yang dicicil 2,5 juta.

TIM 16 meminta supaya MLJ segera menuntaskan persoalan ini. Hingga jam 4 sore ini belum ada solusi antara warga TIM 16 dengan MLJ. [mam]

FOTO: Courtesy of Steven Lenakoly (detiksurabaya)


Translate »