Awas ! Jalan Raya Porong Terus Ambles


suarasurabaya.net PORONG, 19 Januari 2010 – Penurunan tanah (subsidence) di wilayah terdampak lumpur selama tiga bulan terakhir menyebabkan arus lumpur terus mengalir dari pusat semburan ke arah Barat dan Utara. Sementara itu tanggul-tanggul di bagian Barat berbatasan dengan Jl. Raya Porong, elevasi lumpur terus meningkat, sedangkan tanggul-tanggul di Utara belum sepenuhnya sempurna untuk menahan lumpur.

Inilah yang membuat Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BP BPLS) memberlakukan siaga merah di sana bersamaan dengan meningkatnya curah hujan.

Hasil Monitoring Pengukuran Geodetik kawasan terdampak lumpur bulan Oktober-Desember 2009 menyebutkan adanya penurunan tanah signifikan sepanjang 1 km Jalan Raya Porong mulai dari Rumah Makan Porong sampai Desa Ketapang.

RIKO ADITYA analis pemantauan geohazard BP BPLS pada suarasurabaya.net, Selasa (19/01) menjelaskan dari 1 km jalur penurunan tanah yang signifikan itu, titik yang paling parah ada di sekitar bekas Jembatan Tol Porong atau yang biasa disebut masyarakat sekitar sebagai tol buntung.

“Di sana, penurunan tanahnya mencapai 16 meter hasil survey bukan Oktober sampai Desember 2009. Daerah lain sepanjang jalur itu juga mengalami penurunan, tapi tidak signifikan,” kata RIKO.

Selain terjadi penurunan tanah, lanjut dia, ada juga fenomena kenaikan permukaaan tanah maksimal sampai 3 cm selama waktu survey, yakni di sekitar Desa Gempolsari dan Besuki.

Fenomena ini, kata RIKO memang lazim terjadi dalam daerah yang mengalami fluktuasi seperti di Porong. Jika ada daerah yang menurun karena adanya tekanan berat lumpur, maka ada titik lain yang terangkat.

Hingga kini BP BPLS masih belum bisa memperkirakan sampai kapan penurunan tanah itu terjadi dan menjangkau wilayah mana saja karena perlu dilakukan penelitian yang konsisten dan menyeluruh. “Padahal untuk meletakkan alatnya saja sulitnya bukan main karena bisa hilang atau tersenggol dump truk dan alat berat,” kata dia. EDDY PRASETYO
(c) suarasurabaya.net


Translate »