Anak Korban Lapindo Mulai Menerima Donasi Publik


SIDOARJO – Donasi publik untuk pendidikan anak korban lumpur Lapindo mulai diserahkan ke penerima. Selasa (20/7/2010), sejumlah 26 siswa-siswi menerima bantuan biaya pendidikan selama setahun. Gelombang pertama penerima donasi publik secara total berjumlah 117 murid.

Ke-26 siswa tersebut mayoritas tinggal di Desa Besuki Timur, Jabon, Sidoarjo. Dua siswa bersekolah di SDN Besuki dan 24 siswa sekolah di MI Ma’arif Darul Ulum, Besuki. Bantuan pendidikan tersebut  diserahkan langsung kepada kepala sekolah oleh perwakilan Posko Keselamatan Korban Lapindo,  dan disaksikan oleh wali murid.

Para wali murid senang dapat menerima bantuan yang digalang oleh koalisi masyarakat sipil Gerakan Menuntut Keadilan Korban Lapindo itu. Ibu Tamami (55 Tahun), misalnya, sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu anaknya, Eka Maulidiyah, yang kini duduk di bangku Kelas 6 MI Darul Ulum. “Terimakasih atas bantuan pendidikan yang diberikan kepada anak saya,” kata Tamami.

Tamami warga Desa Besuki yang tidak dikategorikan ‘peta terdampak’ oleh pemerintah dan Lapindo. Sejak lumpur menengelamkan sawah miliknya, Tamami sangat kesulitan membiayai pendidikan anaknya. Sawah di depan rumahnya, di sebelah timur tol Surabaya-Gempol itu, tidak bisa ditanami lagi sejak lumpur meluber, empat tahun silam.

“Sak derenge enten lumpur, persoalan biaya pendidikan anak kulo boten repot. Sakniki biayai Eka diutangno neng tonggo-tonggo (Sebelum ada lumpur, masalah pendidikan anak saya tidak susah. Sekarang biaya pendidikan Eka saya carikan utang ke tetangga-tetangga),” ucap perempuan paruh baya tersebut.

Tidak hanya Tamimi yang merasakan sulitnya membiayai pendidikan anaknya, kebanyakan warga Desa Besuki sebelah timur tol merasakan hal yang sama. Karena mata pencaharian warga di Desa Besuki kebanyakan sebagai petani, dan sejak lumpur mematikan sawah mereka, perekonomian warga Besuki lumpuh total.

Lil Umrotul Mustaida, Kepala Sekolah MI Darul Ulum, juga merasa senang dengan hasil solidaritas masyarakat luas tersebut. “Saya merasa senang atas bantuan pendidikan untuk anak-anak didik. Dan saya berterima kasih kepada masyarakat yang peduli terhadap masa depan anak-anak,” ungkap wanita berkaca mata tersebut.

Bu Lil, demikian ia biasa disapa, pun berharap dengan bantuan yang digalang dari masyarakat luas tersebut, anak-anak didik makin bersemangat. “Saya berharap, anak-anak bisa termotivasi untuk giat belajar,” ucapnya saat menerima bantuan pendidikan.

Dari 26 siswa yang menerima, dua siswa yang bersekolah di SDN Besuki mendapat bantuan sebesar Rp 440.000, sedangkan bantuan untuk 24 siswa MI Darul Ulum Besuki sebesar  Rp 6.150.000. Daftar penerima bisa dilihat di sini. Bantuan tersebut digunakan untuk membayar uang buku, uang ujian, selama satu tahun. (vik)

(c) Kanal Newsroom


Translate »