Semburan Gas Menyerbu Sekolah


SIDOARJO—Lumpur Lapindo tak henti menebar terror. Kali ini semburan air bercampur gas muncul di SDN Pejarakan, Jabon, dan menggenangi pelataran gedung sekolah di sisi selatan tanggul ini. Pihak sekolah langsung membubarkan proses belajar mengajar dan memulangkan siswa-siswi.

Halim Faris, tukang kebun sekolah, pertama kali mengetahui gar liar bercampur air itu sekitar pukul 03.00 dini hari, Selasa (28/9/2010). Tak berselang lama, air yang menyembur segera menggenangi halaman sekolah hingga setumit orang dewasa, dan terus menaik.

“Awal mulanya, semburan gas ini muncul di pelataran parkir,” tutur Halim. Tapi, menurutnya, semburan di pelataran parkir pada hari Senin (28/9/2010) itu sebatas gelembung kecil. “Tadi pagi sudah bermunculan di halaman dan (semburan air) menggenangi halaman sampai tumit orang dewasa,” lanjut Halim.

Kontan saja, proses belajar mengajar terganggu. Para siswa dan wali murid semula tidak tahu kalau air yang menggenangi pelataran sekolah itu berasal dari semburan gas liar. Begitu tahu, mereka kaget. “Saya baru tahu setelah guru olahraga saya memberi tahu kalau air itu berasal dari Lapindo,” ujar Vivi Andriani, siswi kelas 6, dengan polosnya. Para wali murid pun akhirnya berdatangan menjemput anak-anak mereka. Pihak sekolah langsung memulangkan para murid.

Pihak sekolah berkoordinasi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Jabon untuk menindaklanjuti proses belajar mengajar yang terganggu. Mudzakkir Fakih, Kepala Sekolah SDN Pejaraka, mengatakan akan memindahkan proses belajar mengajar ke Kantor Balai Desa Pejarakan. Sedangkan peralatan sekolah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Untuk sementara waktu, proses belajar mengajar akan dipindahkan ke balai desa, sambil melihat perkembangan kondisi sekolah,” ucap Mudzakkir usai rapat dengan UPTD Dinas Pendidikan Jabon.

M Mubasir, Kepala Cabang UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Jabon, mengatakan kegiatan sekolah terpaksa dipindahkan demi keselataman siswa dan guru. “Karena saya yakin gas yang keluar ini mudah terbakar,” katanya.

Siswa dan guru pantas khawatir, tidak saja karena halaman sudah tergenang air bercampur gas, gedung sekolah ini pun nyaris dikelilingi bahaya. Sebelah utara gedung berbatasan langsung dengan tanggul Lapindo. Sementara di sebelah timur gedung, persisnya di sebelah barat pipa pembuangan lumpur (spill way), semburan air dan gas yang Jumat lalu (24/9/2010) muncul dalam skala kecil kini kian membesar. (vik)

(c) Kanal Newsroom


Translate »