Gerakan Seribu Rupiah untuk Pendidikan Anak Korban Lapindo Diluncurkan di Surabaya


Surabaya, korbanlumpur.info – Sekelompok muda dari Sahabat Walhi, Sobat Padi, Kaum Muda Nambangan, dan Walhi Jawa Timur yang tergabung dalam gerakan Sahabat Anak Lumpur menggelar penggalangan donasi Seribu Rupiah untuk Pendidikan Anak-anak Korban Lapindo di Taman Bungkul Surabaya (16/8).

Aksi yang diawali dengan pertunjukan musik dan tari dari anak-anak sanggar Al Faz Desa Besuki ini bertujuan untuk membantu pendidikan sekitar 213 anak-anak korban lumpur Lapindo. Sebagian besar anak-anak yang dibantu masih dibangku Sekolah Dasar (SD).

Rencananya, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak, terutama buku, LKS, dan baju seragam. Biaya yang dibeankan kenyataannya memang memberatkan. PAdahal banyak anak-anak yang terancam putus sekolah karena orangtuanya tidak lagi memiliki biaya setelah lumpur lapindo memporakporandakan sumber ekonomi warga.

Yuliani, koordinator gerakan ini mengatakan setiap tahun ajaran baru para orangtua selalu dihadapkan pada persoalan biaya pendidikan anak-anaknya. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang seharusnya bisa menjamin seluruh anak Indonesia bisa mengakses pendidikan secara gratis, ternyata pada prakteknya masih ada biaya-biaya untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

“Selama ini anak-anak korban lumpur lapindo masih dikenakan biaya seragam, buku, daftar ulang, sumbangan uang gedung, ujian, pengambilan raport, dan sebagainya. Dana BOS tidak bisa membantu meringankan biaya pendidikan ternyata belum maksimal membantu.”

Ia menambahkan, gerakan ini sudah yang kedua kalinya dijalankan, yaitu dimulai sebelumnya pada tahun 2010. Pada pengalaman sebelumnya, ada sekitar 87 anak telah mendapatkan bantuan pendidikan. Besaran bantuan pendidikan yang diberikan berkisar 220 ribu rupiah hingga 1,8 juta rupiah. Bantuan donasi tersebut disalurkan langsung ke sekolah dengan kesepakatan penyerahan dihadapan orangtua siswa.

Pada tahun ajaran 2011-2012 tercatat sekurangnya 213 anak yang mengalami kesulitan pembiayaan. Nantinya mereka akan mendapatkan bantuan pendidikan sesuai besarnya kebutuhan yang dibebankan dan kecukupan donasi yang dikumpulkan. Melihat jumlah yang cukup besar hingga lebih dari 43 juta rupiah, rencananya gerakan ini akan diperluas dengan progam orang tua asuh, beasiswa, dan pendanaan abadi untuk menjamin perbaikan hak pendidikan bagi anak-anak korban lapindo hingga tahun-tahun berikutnya.

Gerakan donasi ini mendapat sambutan dukungan dari beberapa kelompok masyarakat dan lembaga lain. Setidaknya Save the Street Child (SSC) Surabaya yang ditemui di lokasi berencana akan bergabung dalam penggalangan Donasi Pendidikan ini. Lembaga yang bergerak dalam aktivitas sosial kemanusiaan ini menyatakan sebelumnya pernah memiliki pengalaman mengalang donasi Koin untuk Jasika, satu anak yang terkena kelainan jantung.

“Kami akan coba membantu dalam penggalangan donasi untuk anak-anak korban Lapindo,” ungkap Indra Setiawan, koordinator SSC.

Penggalangan donasi akan diadakan di beberapa tempat di Surabaya dan sekitarnya sampai bulan Desember 2011. Harapannya dengan donasi yang maksimal dikumpulkan akan dapat membantu anak-anak Korban Lapindo hingga nantinya mendapatkan perhatian khusus dari pengurus negara.(vik)


Translate »