Tanah Yang Hilang


Tahun 2005, saya bertugas untuk pemotretan perajin perak di desa Reno Kenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Desa yang sebagian warganya bertani ini memiliki sentra usaha kecil kerajinan perak yang juga memasok kerajinan perak di pulau Bali. Saya mengingat desa ini dengan suasana khas pedesaan. Halaman rumah yang luas dan warga yang antusias mengelap kerajinan perak setengah jadi di teras rumah mereka. Selebihnya, masjid, sekolah dan jalan desa yang aspalnya mulai tergerus adalah pemandangan lain yang saya ingat.

Ingatan akan tanah yang makin tenggelam oleh lumpur membawa saya kembali menelusuri jejak kampung halaman warga di kecamatan Tanggulangin, Porong dan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Tragedi Lumpur Sidoarjo ini kemudian menuntun saya untuk sedikit demi sedikit mengumpulkan rekam jejak kampung halaman yang makin hilang. Rumah, sawah, sekolah, masjid, makam, kantor pemerintahan, pabrik, dan jalan desa berangsur hilang ditelan lumpur.

Mamuk Ismuntoro – Nukilan dari buku Tanah yang Hilang (Pannafoto, 2014)

(versi PDF unduh di sini)

This slideshow requires JavaScript.


Translate »