Nasib SDN Besuki


Daris Ilma – 25 Januari 2013

Di sudut Desa Besuki yang sebagian wilayahnya tenggelam oleh Lumpur Lapindo masih terlihat aktifitas di SDN Besuki. Sekolah yang terletak di sisi selatan tanggul penahan Lumpur Lapindo ini mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di musholla sekolah. Kondisi sekolah yang tidak terawat, adanya genangan air ditambah dengan bau Lumpur Lapindo tak mengurangi semangat anak-anak untuk datang ke acara ini. Lantunan sholawat nabi terdengar jelas dari bibir mereka.

Sebanyak 26 murid mengikuti acara yang dimulai pukul tujuh pagi ini. Mereka adalah murid yang tersisa di sekolah ini, mulai kelas tiga hingga enam. Terbanyak adalah murid kelas tiga, sejumlah 12 anak dan jumlah guru yang mengajar di SD ini hanya enam orang.

Kondisi sekolah yang mulai rusak dan dekat dengan tanggul penahan Lumpur Lapindo yang sewaktu-waktu bisa jebol, jumlah murid dan guru yang terus berkurang membuat anak-anak terkadang malas untuk pergi ke sekolah.

“Semangat anak-anak tergantung dari perhatian orang tua mereka. Jika orang tua mereka perhatian maka dia akan sering masuk sekolah dan mudah menangkap pelajaran yang disampaikan. Jika orang tua mereka tidak perhatian maka anak-anak biasanya hanya sekedar datang ke sekolah dan tidak memperhatikan pnjelasan yang diberikan oleh guru,” tutur Lis, salah satu guru di SDN Besuki.

Selain itu kurangnya semangat murid dalam proses belajar dikarenakan fasilitas yang kurang memadai dan kondisi sekolah yang tidak terawat. Fasilitas seperti komputer kini sudah tidak bisa digunakan setelah komputer yang berada di kantor guru dibobol oleh pencuri saat liburan sekolah.

“Saya tidak tahu mengapa mereka tega mencuri peralatan sekolah disini. Sudah tau kondisi sekolah seperti ini,” ucap Lis.

Piring dan satu kardus makanan ringan milik penjual makanan tak luput dari aksi para pencuri. “Saya berharap agar murid di SD kembali bertambah dan sekolahnya diperbaiki agar lebih semangat belajar,” ucap Nita, murid kelas 6.

Namun harapan itu sepertinya tidak akan terwujud karena setelah ia lulus tidak akan ada lagi SDN Besuki. Sampai saat ini masih belum ada kejelasan dari pemerintah mengenai status sekolah. Menurut Lis, sekolah akan dibubarkan setelah murid kelas 6 lulus. Begitu juga dengan para pengajar akan dipindahkan ke sekolah yang membutuhkan guru.

“Saya hanya berharap agar anak-anak mendapatkan tempat belajar yang lebih baik dari sekolah ini agar mereka bisa mewujudkan cita-citanya. Saya tidak ada harapan sama sekali  untuk sekolah ini,” ucap Lis.

(c) catatandaris.wordpress.com


One response to “Nasib SDN Besuki”

  1. tujuh tahun masa depan anak – anak lapindo dalam bayangan kesuraman tambang . lumpur panas lapindo telah tenggelamkan 33 sekolah SD,SMP dan SMU . persoalan Lumpur panas Lapindo bukan hanya soal ganti rugi lahan namun jaminan kembalinya Ekonomi Sosial Budaya.

Translate »