Balsem Tak Merata, Warga Korban Lumpur Lapindo Geruduk Kantor Kelurahan


Sidoarjo – Puluhan warga korban Lumpur Lapindo mendatangi kantor kelurahan 3 desa yang terpusat di samping kantor Kecamatan Porong. Mereka mempertanyakan kenapa mereka tidak mendapat jatah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (balsem).

“Saya hanya ingin tahu kenapa saya tak dapat bantuan (balsem),” kata Lilik, salah satu warga Desa Renokenongo, kepada detikcom, Selasa (2/7/2013).

Lilik mengaku jika ia memang hidup serba berkekurangan. Selain ganti rugi yang belum lunas, perempuan 49 tahun itu sudah tak mendapat nafkah lagi sejak ditinggal mati suaminya.

“Saya sendiri punya penyakit diabetes akut sampai mata saya hampir tak bisa melihat,” ujar Lilik.

Cerita serupa juga disampaikan Khoiri yang juga warga Desa Renokenongo. Khoiri mengaku juga tak berpunya. Hartanya sendiri sudah habis untuk berobat istrinya yang terkena kanker serviks. Tidak meratanya pembagian balsem diakui sendiri oleh Kepala Desa Renokenongo Subakhri.

“Kami akan terus berupaya mendata warga korban lumpur yang belum terdata,” ujar Subakhri.

Subakhri mengatakan, data penerima balsem memang kurang valid. Selain data yang dipakai adalah data lama, warag Renokenongo sendiri sudah banyak terpencar setelah adanya semburan lumpur Lapindo.

Memang, balsem juga diterima oleh warga korban lumpur Lapindo. Dan hari ini balsem dibagikan kepada 4.906 warga Kecamatan Porong. Karena itu, puluhan warga korban lumpur Lapindo yang hidupnya masih pas-pasan berusaha mencari tahu dan mempertanyakan kenapa mereka tidak mendapatkan bantuan yang merupakan hak nya tersebut. (iwd)

© Suparno | 2 Juli 2013 | detikSurabaya


Translate »