Pemudik Diminta Waspada Longsor Gunung Lumpur Lapindo


SIDOARJO – Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengimbau pemudik yang melintasi jalan raya Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur agar berhati-hati terhadap longsor gunung lumpur yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Imbauan itu disampaikan karena gunung lumpur lebih tinggi dibanding tanggul yang memisahkan antara kolam lumpur dengan rel kereta api dan jalan raya Porong.

“Ketinggian gunung lumpur mencapai 17 meter, sedangkan tanggul lumpur yang memisahkan antara kolam lumpur dan rel kereta api serta jalan raya Porong hanya setinggi 11 meter,” ujar Humas BPLS, Dwinanto Hesti Prasetyo, di Posko BPLS di Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangi, Minggu (4/8/2013).

Dia menjelaskan, gunung di kolam lumpur yang terletak di Desa Siring terjadi karena pusat semburan lumpur di Desa Reno Kenongo, Kecamatan Porong terus mengeluarkan lumpur panas bercampur air. Kondisi itu diperparah, karena pihaknya kesulitan membuang lumpur secara langsung ke sungai Porong.

“Agar gunung lumpur tidak semakin meninggi, kami terus mengerjakan pembuatan alur di tanggul lumpur di titik 10d. Lumpur panas bercampur air yang keluar dari pusat semburan dialirkan ke sisi utara dan selatan menuju kolam lumpur Ketapang dan Jatirejo,” terangnya.

Menurutnya, tidak hanya ancaman longsor gunung lumpur yang menghantui para pemudik, penurunan tanah yang sewaktu-waktu bisa terjadi, juga bisa membahayakan pengguna jalan raya Porong. Meskipun dari pantauan BPLS penurunan tanah akhir-akhir ini tidak terlalu signifikan.

“Secara umum kondisi luapan lumpur saat ini dalam keadaan aman. Bagi para pemudik yang akan melintasi wilayah Porong disarankan melewati jalur alternatif dan arteri Porong baru yang letaknya relatif lebih jauh dari pusat semburan lumpur panas Lapindo,” imbaunya.

© Sony Hermawan | 4 Agustus 2013 | http://surabaya.okezone.com/read/2013/08/04/521/847449/pemudik-diminta-waspada-longsor-gunung-lumpur-lapindo

Translate »