Tag: kisah korban

  • Bertahan dengan Berjualan Bakso dan Ijazah Sarjana IAIN

    Bertahan dengan Berjualan Bakso dan Ijazah Sarjana IAIN

    Meski peristiwa sembilan tahun silam tidak bisa dihilangkan dalam memori, para korban lumpur Lapindo di Sidoarjo tidak lantas putus asa untuk bangkit. Berikut ini kisah tiga korban yang mau bekerja keras menapak mulai nol hingga mampu hidup normal kembali. (more…)

  • Suara Hati Perempuan Korban Lapindo

    Suara Hati Perempuan Korban Lapindo

    Suara hati Kaminah, korban Lapindo dari desa Renokenongo yang terharu mengetahui anaknya menulis puisi yang menusuk hati. Sembilan bulan sepuluh hari aku mengandung anakku, tanpa pernah mengeluh meski
    segala rintangan slalu ada di depankku.

    Tanpa mengenal rasa sakit derita ketika aku melahikannya. Karena rasa itu terbayar dengan sosok bayi mungil nan lucu tanpa dosa. Tanpa terasa, hari, bulan, tahun terlewati. Bayi mungilku jadi sosok anak yang manis dan ceria. Sampai akhirnya bencana itu terjadi.

    Perubahan itu terjadi, sosoknya yang manis berubah 100%. Dan tanpa aku sadari sebuah cerita tertulis di selembar kertas mewakili isi hatinya.

    HATIKU

    LUMPUR PANAS TIADA HENTI
    RUMAHKUPUN TINGGAL KENANGAN
    SEKOLAHKU TIADA TENTU
    HIDUPKU SERASA MENGAMBANG
    KEMANA AKU HARUS MEMINTA
    HAK HIDUPKU YANG TIADA GUNA
    YANG BERKUASA HANYA SEKEDAR MENYAPA
    TUK MEMBUAT HATI GEMBIRA

    AKU TAK BISA APA
    BERONTAK TAK BISA
    DIAMPUN JUGA TAK BISA
    PERNAHKAH MEREKA MERASA

    BETAPA SUSAH JADI ORANG JELATA
    SEMUA HARUS BERUSAHA
    DENGAN KERINGAT YANG TAK TERHINGGA
    KADANG AKU BERTANYA

    APA SALAH KEDUA ORANG TUAKU
    HINGGA HARUS HIDUP DIALAM SEMU
    SEMUA SEMU TIADA NYATA
    MENUNGGU, MENUNGGU DAN MENUNGGU

    TANPA ADA KATA-KATA
    ” KAMU HARUS TUNGGU SAMPAI DI DEPAN PINTU ”
    AKU TAK BISA APA
    MELIHAT MEREKA PORAK-PORANDA

    TUHAN…..
    HANYA PADAMU AKU BERSIMPUH
    MEMOHON DENGAN KEKUATANMU
    MEMBUKA HATI MEREKA YANG MEMBEKU

    Sepenggal puisi yang mungkin bagi para ahli hanyalah karya biasa, tapi ini adalah bukti isi hati dari seorang anak yang merasakan betapa hidupnya hancur. Pupusnya cita-cita dan masa depan akibat dari perbuatan dari sebuah koorporasi. Tersiratkah dalam pikiran mereka bahwa anak-anak yang memiliki masa depan cerah tiba-tiba hancur.Memang MEREKA terlahir dari keluarga yang serba WAH. Jadi MEREKA tidak akan pernah tahu rasa sakit jadi rakyat dan orang jelata. Banyak masalah yang masih belum diselesaikan oleh keluarga BAKRIE. Tapi ironisnya MEREKA bersenang-senang dengan pesta milyaran rupiah, tanpa rasa malu mereka menyunggingkan senyum diatas derita kami.