Tanggul Jebol, Risen Tenggelam


tanggul_jebolBencana yang ditakutkan warga dusun Risen, Desa Glagaharum, akhirnya benar-benar terjadi. Selasa (18/11), puluhan pria dan wanita, tua dan muda, warga Risen RT 01 sampai RT 05, tampak panik sambil sesekali menggigil kedinginan. Jalanan yang biasanya terasa lengang itu tiba-tiba berubah menjadi arena ketangkasan: secepat mungkin mereka membawa barang-barang dan harta yang masih tersisa untuk dibawa mengungsi.

Luput (50) warga Desa Renokenongo RT 07 yang menyaksikan kejadian menuturkan, sejak pukul empat sore sesudah hujan deras mengguyur, air semakin tidak tertampung oleh tanggul baru itu. “Lebih lima tempat yang jebol,” ujar Luput. Sementara Samsul (45) warga Glagaharum mengatakan bahwa air sudah masuk ke rumah sampai setinggi lutut. “Yang di timur lebih parah lagi,” sambung Samsul.

Sebenarnya sudah sejak beberapa hari setelah hujan mulai rutin mengguyur wilayah Porong dan sekitarnya, warga sudah was-was akan keselamatan mereka.

“Semalam sudah siap-siap. Kita memang khawatir kalau-kalau tanggul jebol,” tutur Samsul. Tapi apa daya, mereka sama sekali tidak dapat informasi apapun dari BPLS tentang ketahanan tanggul, jadi mereka harus berjaga-jaga sendiri untuk keselamatan hidupnya. “Tiap malam selalu jaga-jaga, apalagi hujan deras begini,” ucap Samsul lebih lanjut.

Dengan melubernya air ke rumah mereka, sekitar 400-an keluarga dipaksa untuk mengungsikan harta bendanya ke tempat yang lebih aman. Sebagian warga menitipkan harta benda mereka di rumah kerabatnya. Sebagian masih membawanya ke eks-jalan tol Gempol (Desa Besuki). Banyak juga yang masih belum tahu benar akan menyelamatkan barangnya ke mana, semua diangkut asal luput dari air yang menggenangi rumah. [re]


Translate »