-
Sudah 14 Tahun Lumpur Lapindo, Pulihkah?
Bambang Catur Nusantara Dewan Nasional WALHI dan Koordinator Pos Koordinasi untuk Keselamatan Korban Lumpur Lapindo (POSKOKKLuLa). Selama empat belas tahun, terhitung sejak 29 Mei 2006, lumpur Lapindo telah mengakibatkan terusir sedikitnya 20 ribu keluarga dari tempat tinggal mereka. Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menangani masalah ini melalui beberapa Peraturan Presiden yang terus mengalami revisi sebagai akibat terus meluasnya…
-
Kerjasama Lapindo dan BUMD Tingkatkan PAD Sidoarjo
Kewenangan Lapindo hanya memberikan gas sesuai PJBG pada PD AU. Selanjutnya, apakah gas itu akan dijual ke perusahaan atau siapapun, menjadi kewenangan perusahaan yang bersangkutan.
-
Korban Lapindo Perlu Pemulihan Sosial-Ekologis
Harusnya ada upaya tidak sekadar menghitung kerugian materil belaka. Penting juga ada penghukuman kejahatan korporasi.
-
Masih Menyoal Dana Talangan untuk Lapindo: Etika
Beragam praktik tidak etis yang selama ini dilakukan Lapindo rupanya masih belum cukup untuk membuka cakrawala pemerintah dalam melihat kasus Lapindo.
-
Menyoal Dana Talangan untuk Lapindo
Kini saatnya menenggelamkan sang raksasa jahat dalam lumpur Lapindo, bukannya justru melindungi dan ikut tenggelam bersamanya.
-
Ical, Golkar, dan Lapindo
Lapindo masih berutang Rp 781 miliar. Kekuatan politik yang dimiliki Ical bisa menjadi penopang bisnis keluarga Bakrie.
-
Sidoarjo Mud Volcano Budget Share Raises Eyebrows
Criticism has mounted over the government’s lack of discussion regarding the Rp 155 billion ($15.7 million) fund allocation in the 2013 state budget for the management of the Sidoarjo mud volcano in East Java. The announcement of compensation in the revised budget, approved last night, has raised concerns about the government’s ability to swiftly compensate…
-
Long Wait For Victims of Indonesian Mud Volcano
Thousands left homeless by a volcanic mud eruption in Indonesia are still waiting for the final payment of their compensation. It’s been seven years since the Lapindo mud flow disaster, when a sea of mud first began bubbling up, submerging homes and livelihoods. Many blame oil drilling activities for the river of mud that erupted,…
-
Rumah Baru Supadmi
Supadmi (46 tahun) sedang membangun sendiri rumah barunya di Dusun Pandokan, Desa Kedungcangkring. Dalam memilih rumah barunya, Supadmi tak berpikir panjang. Baginya, yang penting dekat dengan jalan raya dan harga tanahnya murah [40 juta rupiah untuk tanah ukuran 5 x 42 meter). Dia sudah habis sekitar 130 juta. Sampai saat ini Supadmi belum mendapat sertifikat. Dia…
-
Perjalanan Cak Taman
Cak Taman (45 tahun) berasal dari Besuki (Barat) sekarang menghuni rumah barunya di Dusun Podokaton, Desa Kedungcangkring. Setelah Besuki Barat “masuk peta”, Taman mengikuti seorang tokoh desa Besuki yang menawarkan tanah kapling di Desa Meranggen. Namun, Taman menjual tanah itu karena lokasinya sepi dan terlalu jauh dari desa asalnya, Besuki. Selain masalah lokasi dan jarak, Taman juga…
-
Tolak 80% Dicicil, Warga Geppres Aksi Tutup Jalan Raya Porong
Sembilan orang perwakilan dari Tim 16 Perumtas akhirnya melakukan pertemuan dengan Presiden.
-
Koran Tempo – Jangan Hambat Kasus Lapindo
Bukan tanpa alasan jika khalayak menilai pemerintah tak serius menangani kasus lumpur Lapindo. Sudah dua tahun lebih kasus semburan lumpur di Sidoarjo ini diusut oleh penegak hukum, tapi hingga kini belum tuntas. Padahal masalah ini amat penting lantaran menyangkut hajat hidup orang banyak, dan negara pun terpaksa ikut menanggung akibatnya.Sikap penegak hukum di Jawa Timur…
-
AAPG Day 2: showdown at the Lusi corral
Blog yang menarik yang ditulis oleh salah seorang peserta yang hadir dalam konferensi AAPG di Afrika Selatan, yang menyimpulkan bahwa pengeboran Lapindo penyebab semburan lumpur.[Redaksi]The afternoon of my second day at AAPG was spent at the session debating the origins of the Lusi mud volcano, which has been the subject of a number of blog…
-
Tidak Mungkin, Gempa Yogya —> bikin mud volcano di Porong ?
Dari : http://hotmudflow.wordpress.com/2006/07/05/gempa-yogya-bikin-mud-volcano-di-porong/ Assalamu’alaykum Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah eningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi 25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih esar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang ” tinggal ” 15.000 meter kubik per hari.
-
Tidak Mungkin, Gempa Yogya —> bikin mud volcano di Porong ?
Dari : http://hotmudflow.wordpress.com/2006/07/05/gempa-yogya-bikin-mud-volcano-di-porong/ Assalamu’alaykum Saat nulis ini, volume mud volcano Porong sudah eningkat dari 5.000 meter kubik perhari menjadi 25.000 meter kubik perhari, menurut TV 7, alias lebih esar dari suplai magma Merapi ke puncak yang sekarang ” tinggal ” 15.000 meter kubik per hari.
-
Conclusive Vote on Cause of Indonesian Mud Volcano
World scientists conclude drilling, not earthquake, was the cause of east Java mud volcano at international debate. Two years’ of global public debate over the possible causes of Lusi has finally concluded.A resounding vote of international petroleum geologists from around the globe, including Durham University geologist Professor Richard Davies, concluded the mud volcano was triggered…
-
TEMPO Interaktif – Pengusutan Hukum Kasus Lapindo Buntu
"Tanpa itu, hasil konferensi hanya sebagai referensi kita," kata Mulyono, kepala seksi penerangan hukum kejaksaan tinggi, di Surabaya kemarin. SURABAYA – Kejaksaan Tinggi Jawa Timur baru bisa menggunakan hasil konferensi American Association of Petroleum Geologist di Cape Town, Afrika Selatan, pada 27-29 Oktober, sebagai bahan menyelesaikan perkara hukum kasus semburan lumpur PT Lapindo Brantas di…
-
KOMPAS – Geolog Dunia Yakin Lumpur Tak Dipicu Gempa
Jumat, 31 Oktober 2008 | 01:08 WIB Jakarta, Kompas – Gempa Yogyakarta, dua hari sebelum semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, diyakini geolog dan ahli pemboran minyak dunia bukan sebagai pemicu semburan. Mayoritas geolog dan ahli pemboran setuju semburan lumpur dipicu aktivitas pemboran di Sumur Banjar Panji-1. Pemungutan suara terjadi dalam diskusi ”Lusi…