-
Desa Jatirejo Siaga Satu
SIDOARJO – Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), mengimbau masyarakat Desa Jatirejo Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo, menjauhi lokasi bangunan bagian dapur rumah yang ambles. “Apalagi kondisi dapur rumah yang ambles tersebut berada di tepi Jalan Raya Porong dengan arus lalu lintas yang cukup tinggi,” kata Kepala Humas BPLS Achmad Zulkarnaen, Sabtu (5/6). Imbauan tersebut dikeluarkan dengan…
-
Empat Tahun Bersama Racun Lapindo
Bambang Catur Nusantara – Awal Januari 2010 gelembung-gelembung gas mulai menyeruak dari halaman rumah Irsyad. Mantan petani dari Besuki Timur ini terkaget-kaget. Ia sangat cemas karena gas ini menyala saat tersulut api. Meski hanya berlangsung beberapa hari, kejadian ini bisa menunjukkan betapa ia dan warga Besuki Timur, Ketapang, Mindi, Jatirejo Barat, Siring Barat, Gedang, dan…
-
Lumpur Lapindo dan Hukum Usang
Subagyo – Tanggal 29 Mei 2010 merupakan ulang tahun keempat bubur lumpur Lapindo di Sidoarjo. Data penghancuran ekologi (termasuk manusia di dalamnya) di Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Jabon, Sidoarjo, itu mudah didapatkan di internet. Hingga akhir 2009 sekitar Rp 4 triliun uang negara (APBN) tersedot di situ. Kasus lumpur itu menjadi salah satu bukti kedigdayaan…
-
After 4 Years of Mud, Sidoarjo Blame Question Lingers
JAKARTA – Green groups blasted the government on Friday for failing to seriously consider and take action on the lives ruined as a result of Lusi, the gigantic mud volcano which continues to spew toxic sludge in Sidoarjo, East Java, four years after it erupted. The disaster has inundated hundreds of hectares of land, leaving…
-
Lumpur Lapindo: 4 Tahun Pembiaran
SURABAYA – Selama 4 tahun lumpur lapindo tidak saja menghilangkan ruang hidup puluhan ribu warga, namun juga rusaknya lingkungan yang ada di sekitar semburan. Tidak adanya jasa layanan alam di wilayah Porong dan sekitarnya merupakan indikator meluasnya dampak kandungan berbahaya lumpur lapindo. Sawah-sawah dan tambak-tambak tidak lagi bisa didayagunakan sejak semburan lumpur terjadi daan pembuangannya…
-
Sekilas Buku 29 Cerita Menentang Bungkam
Sidoarjo – “Buku ini mengumpulkan serpihan-serpihan ingatan, agar cerita tak turut karam,” tulis Mujtaba Hamdi, penyunting buku 29 Cerita Menentang Bungkam, dalam pengantarnya di buku ini. Buku ini juga sebagai jawaban citra yang dibangun oleh Bakrie, melalui media-media yang dia modali, bahwa: Tanah korban telah diganti rugi dengan uang triliunan. Warga telah kaya raya. Dan…
-
Kejahatan Sistemik Bakrie
SIDOARJO – Hingga hari ini, 29 Mei 2010 lumpur Lapindo masih menyemburkan lumpur panas100.000 meter kubik tiap harinya. Melumpuhkan 19 Desa dari tiga kecamatan; Porong, Jabon, dan Tanggul Angin. Menyebabkan 14.000 KK kehilangan kehidupan normal mereka, menenggelamkan 33 sekolah dan 6 pondok pesantren menelantarkan murid-santrinya. Menyebabkan 15 orang meninggal, karena penurunan tanah menyebabkan pipa gas…
-
SBY Dituding Lindungi Bakrie dalam Kasus Lumpur Lapindo
Jakarta – Empat tahun sudah Sumur Banjar Panji I di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo Jawa Timur, menyemburkan lumpur sehingga menenggelamkan kawasan di sekitarnya. Tidak adanya langkah konkret dari pemerintah berujung tudingan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melindungi kepentingan kelompok usaha milik Aburizal Bakrie, Lapindo Brantas. “Sampai sekarang saya percaya bahwa SBY tahluk kepada…
-
Media Tak Konsisten Beritakan Lumpur Lapindo
Surabaya – Pengamat media massa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Yayan Sakti Suryandaru menilai media massa tidak konsisten dalam pemberitaan mengenai semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo. “Hasil riset yang kami lakukan pada Januari-Desember 2008, ada ketidakkonsistenan media dalam memberitakan Lapindo, terutama dalam pemilihan kata,” katanya saat ditemui di kampus Universitas Surabaya (Ubaya),…
-
Penerbitan SP3 kasus Lapindo sulit dilacak
JAKARTA: Penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus semburan lumpur PT Lapindo Brantas diduga erat terkait dengan kekuasaan yang dimiliki pihak tertentu sehingga sulit diusut. Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki mengatakan penerbitan SP3 oleh Polda Jawa Timur pada Agustus 2009 harus dicurigai. Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari persoalan pihak-pihak yang…
-
Lumpur Lapindo Akibatkan Bangunan Retak
SURABAYA – Hasil penelitian Tim Kajian Kelayakan Pemukiman menunjukkan, tanah di sekeliling pusat semburan lumpur Lapindo pada radius 1,5 kilometer mengalami penurunan. Sementara itu, tanah di Desa Siring Barat dan Jatirejo justru naik hingga 30 sentimeter. Perubahan struktur tanah ini mengakibatkan pemukiman dan bangunan di sekitarnya retak-retak.Karena tanah di sekeliling kolam penampungan amblas, maka otomatis…
-
Teatrikal Jelang 4 Tahun Lumpur Lapindo
JAKARTA, – Berbagai pihak terus mengkritik luapan lumpur Lapindo sejak semburan pertama di desa Renokenongo, Porong Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 Mei 2006 hingga saat ini. Kritikan kepada pemerintah serta PT Minarak Lapindo Jaya itu dilakukan dengan berbagai cara. Kini, menjelang empat tahun lumpur menyembur, sekelompok anak muda kembali mengkritik dan menyatakan prihatin atas tenggelamnya…
-
Empowering Children Community in Porong
A. LULUK WIDYAWAN – The onset of mudflow disaster was at 10.00 p.m., West Indonesian Time, on 29 May 2006. It was initiated by leakage of hydrogen sulfide (H2S) gas in the area of gas exploration rig in Banjar Panji 01, managed by Lapindo Brantas Inc. (Lapindo) in Renokenongo Village. The seepage was first characterized…
-
Peta Tidak Lagi Relevan
SIDOARJO – Semakin meluasnya dampak semburan lumpur lapindo menghadirkan kekhawatiran bagi warga yang tinggal disekeliling tanggul penahan lumpur Lapindo, terutama mereka yang tidak termasuk kedalam wilayah peta area terdampak. Selama ini Pemerintah melalui BPLS selalu memakai dalih Peraturan Presiden yang telah dikeluarkan untuk membagi wilayah mana saja yang punya hak disebut korban dan memperoleh penanganan.…
-
SBY and Mudlake Tourism
SUBAGYO. Recently the public was set abuzz upon suggestion to transform a giant mudlake into a geological tourism destination by Indonesian president Soesilo Bambang Yudhoyono following his visit to the Lapindo mudflow area in Porong, Sidoarjo district, East Java.
-
Nasib Warga Empat Desa Korban Lumpur Lapindo tak Jelas
SIDOARJO – Nasib ribuan warga korban luapan lumpur Lapindo di empat desa, yakni Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi (Kecamatan Porong), dan Besuki Timur Kecamatan Jabon, kian tak jelas. Meski desanya dinyatakan tak layak huni akibat terkena dampak semburan lumpur, namun mereka belum pernah mendapatkan ganti rugi. Perwakilan warga Desa Besuki Timur, M Adib Rosadi mengatakan,…
-
Relokasi Tol Abaikan Nasib Warga
SIDOARJO – Relokasi jalur transportasi yang rusak akibat lumpur Lapindo masih menyisakan persoalan. Belakangan, seperti sering diberitakan, tingkat kerusakan Jalan Raya Porong dan jalur rel kereta api makih parah. Adapun ruas tol Porong-Gempol sudah putus sejak ledakan pipa gas pada 22 November 2006. Namun, banyak warga merasa diabaikan dalam proses pembebasan tanah untuk relokasi jalur…
-
Semburan Baru Merusak Makam
SIDOARJO – Sedikitnya enam makam ambrol akibat munculnya gelembung gas bercampur lumpur di Desa Jatirejo, Porong, Sidoarjo. Gas itu muncul pada Minggu (2/5) di sungai sebelah Pemakaman Umum yang berada persis di belakang Masjid Nurul Azhar, sebelah barat Jalan Raya Porong. Gas muncul di sungai yang berbatasan dengan tanah pemakaman. Akibatnya, tembok pembatas pemakaman ambrol,…
-
Sidoarjo Menanti Bahaya
Lupakan angan-angan menjadikan Porong sebagai kawasan wisata geologis. Meski gagasan itu datang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, anggaplah ide ini kebablasan. Bagaimana bisa menarik wisatawan datang ke Porong kalau kawasan itu sudah hancur lebur? Menuju kawasan itu saja susahnya bukan main, jalanan macet. Hanya pelancong kurang kerjaan yang akan datang. Di atas tanah, gas metana…
-
Metana di Atas, Gerowong di Bawah
LEBIH dari 60 anak harus berbagi bangku dalam satu ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Anak-anak itu ada yang duduk di kelas II, IV, dan V. Mereka berimpitan bukan karena jumlah ruang kelas yang terbatas, melainkan akibat munculnya lumpur cair dan gas metana di beberapa titik kompleks sekolah, sejak tiga pekan…